Dilansir laman Health pada Selasa (21/10/2014) berikut lima hal yang tidak menyebabkan kanker payudara namun dianggap oleh masyarakat sebagai penyebab hadirnya kanker yang mendera sekitar seratus ribu orang per tahunnya di Indonesia ini.
1. Menggunakan bra
Banyak perempuan yang resah karena banyak info yang beredar menggunakan breast holder (BH) atau bra terutama yang berkawat menyebabkan kanker payudara. Namun, sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dari Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle, AS menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara kanker payudara dengan berapa lama, jenis dan ukuran bra. “Ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan baik dan cukup meyakinkan,” terang ahli onkologi medis dari University of Wisconsin Carbone Cancer Center di Madison, Kari B. Wisinski, MD.
2. Implan payudara
Beberapa studi mencoba mencari tahu apakah ada hubungan antara kanker payudara dengan melakukan implan payudara. Bahkan sampai melakukan pengecekan mamogram namun hingga kini belum ditemukan keterkaitan keduanya.
3. Menggunakan deodoran atau antiperspiran
Pasti banyak perempuan yang pernah mendengar kabar miring ini. Hal ini berawal dari fakta bahwa deodoran mengandung senyawa berbasis alumunium yang memiliki efek estrogen yang mendorong pertumbuhan kanker payudara. Nyatanya hingga kini tidak ada bukti ilmiah bahwa hal ini memicu kanker payudara. Sehingga Anda tak perlu khawatir menggunakan deodoran untuk mengurangi bau badan.
4. Minum kopi
Ada banyak rumor yang mengatakan minum kopi bisa sebabkan kanker payudara. Namun, ada studi yang menyebutkan malah kopi bahkan dapat menurunkan risiko kanker payudara pada kelompok tertentu perempuan karena kandungan antioksidannya.
5. Lakukan mamogran, MRI, ultasound
Saat lakukakan pengecekan payudara dengan mamogram memang memanfaatkan radiasi, namun dengan pengecekan mamografi teratur dapat membantu menurunkan kematian akibat kanker payudara pada perempuan usia 45 hingga 75 tahun.
Lalu, MRI merupakan pengecekan payudara menggunakan magnet sedangkan USG menggunakan gelombang suara, tak ada bukti bahwa kedua hal ini menyebabkan hadirnya kanker payudara, malah mendeteksi dini kehadiran sel-sel kanker.
Pasti semua ibu setuju jika air susu ibu (ASI) adalah sumber makanan terbaik bagi bayi untuk memulai kehidupan. Namun di luar itu masih banyak mitos yang berkembang tentang menyusui.
Katanya, menyusui bisa membuat payudara turun, katanya menyusui jadi semacam alat kontrasepsi yang mencegah kehamilan. Daripada sekedar “katanya” lebih baik telusuri mitos beserta faktanya seperti dilansir dari laman WebMD, Rabu (30/7/2014).
1. Mitos: Jika bayi menyusui ASI sangat banyak, artinya ia sangat kelaparan
Fakta: ASI sangat mudah untuk dicerna saluran pencernaan bayi, umumnya hal ini membuat bayi cepat kembali lapar dibandingkan bayi yang diberikan susu formula. Bayi yang baru lahir biasanya menyusu sekitar 2-3 jam sekali.
2. Mitos: Beristirahat menyusui bisa memperbanyak produksi ASI
Fakta: Semakin banyak Anda menyusui semakin banyak ASI dihasilkan. Memberi jeda menyusui malah mengurangi pasokan ASI.
Memang pada saat tak menyusui di siang hari, malam harinya pasokan ASI lebih banyak. Namun pada hari selanjutnya ASI lebih sedikit dihasilkan. Para ahli menyarankan untuk menyusui maupun memerah ASI secara teratur sekitar 9-10 kali per hari untuk memastikan produksi ASI terus lancar.
3. Mitos: Memberi susu formula membuat bayi cepat tertidur
Fakta: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi yang diberi susu formula tidak tidur dengan lebih baik meskipun mungkin tidur lebih lama. Menurut para ahli hal ini disebabkan karena susu formula lebih sulit dicerna dibandingkan ASI sehingga bayi tidak terbangun karena kelaparan.
4. Mitos: Menyusui mengubah ukuran dan bentuk payudara serta mengurangi sensitivitas
Fakta: Kehamilan memang sedikit mengubah tampilan payudara. Namun para ahli mengatakan bahwa menyusui tidak menyebabkan perubahan pada payudara. Malah aktivitas menyusui bayi membantu perempuan melindungi payudara dari risiko kanker di kemudian hari.
5. Mitos: Jangan bangunkan bayi tidur untuk menyusu
Fakta: Umumnya bayi menyusui antara dua hingga tiga jam sekali. Jika lebih dari tiga jam dan ia masih terlelap, bangunkan secara lembut jika waktunya menyusui.
6. Mitos: Menyusui menghindarkan perempuan dari kehamilan
Fakta: Menyusui bukan jaminan dapat menghindarkan dari kehamilan selanjutnya. Namun para ahli percaya menyusui 98% efektif dapat mengontrol kehamilan karena hormon yang terlibat saat perempuan menyusui mencegah ovulasi, sehingga menghambat perempuan untuk hamil.
Namun disaranakna jika tidak ingin kembali hamil, lebih baik gunakan pelindung saat bercinta. Atau hubungi dokter Anda untuk berkonsultasi tentang kontrasepsi yang aman digunakan.
Perut buncit bagi sebagian orang merupakan masalah serius. Selain menjadi sulit dalam melakukan aktivitas, perut buncit juga rentan dengan penyakit.
Ada banyak hal yang diyakini orang seputar perut buncit. Misalnya, mengurangi asupan makan dapat membuat perut mengecil. Tapi, benarkan demikian? Berikut ulasan seputar mitos dan fakta perut buncit seperti yang dilansir dari WebMD, Senin (13/10/2014).
Apa saja mitos dan fakta seputar perut buncit?
Jika mengurangi asupan makan, Anda dapat mengecilkan perut
Ini adalah mitos. Mengurangi asupan makan tidak membuat perut kecil. Meskipun, mengurangi asupan makan dapat berguna untuk mengatur ulang nafsu makan Anda sehingga jadwal makan anda lebih terkontrol.
Si kurus memiliki perut yang lebih kecil daripada si gemuk
Meskipun secara kasat mata memang terlihat bahwa perut orang gemuk lebih besar daripada orang yang kurus, tetapi nyatanya tidaklah demikian. Ukuran lambung keduanya dapat sama. Bahkan, orang yang kurus bisa saja memiliki ukurang lambung lebih besar dari pada orang yang gemuk.
Olahraga perut seperti sit-up dapat mengecilkan ukuran perut
Ini adalah mitos. Tidak ada satupun olahraga yang mampu mengubah ukuran organ. Yang benar adalah olahraga ini dapat membakar lapisan lemak dan mengencangkan otot perut.
Makan sebelum tidur dapat lebih cepat membuat Anda gendut
Ini adalah fakta. Tidak makan tepat sebelum tidur dapat mencegah penambahan berat badan Anda. Hal ini dapat terjadi karena saat makan sebelum tidur, Anda lebih banyak meyimpan zat makanan ketimbang membakarnya dan akhirnya menjadi daging. Makan sebelum tidur juga dapat mengubah hormon yang mengontrol nafsu makan.
Itulah ulasan mengenai fakta dan mitos seputar perut buncit. Semoga bermanfaat.
Dikutip dari Health Me Up, Senin (13/10/2014), Konsultan Bedah Oncoplasty dari Hinduja Healthcare Surgical, Mumbai, Dr C. Koppiker menjelaskan fakta-fakta yang harus diketahui seorang wanita tentang kanker payudara;
1. Wanita di usia dua puluahn memiliki kesempatan yang relatif kecil mengidap kanker payudara. Peluang untuk dapat mengembangkan kanker payudara adalah 0,44 persen atau 1 dari 225 wanita dibandingkan dengan wanita yang berusia lebih dari 50 tahun.
2. Sejumlah faktor menyadi penyebab terjadinya kanker payudara. Biasanya, diakibatkan oleh penyakit gaya hidup;
– Kebiasaan makan yang tidak benar
– Kurang olahraga
– Kelebihan berat badan
– Kurangnya pemberian ASI
3. Gen BRCA bertanggungjawa untuk sekitar 5 persen dari semua kanker payudara. Sebagian besar wanita mengidap kanker payudara pada awal kehidupannya. Sebagian besar kanker payudara akibat genetik ini terjadi sebelum usia 50 tahun.
4. Untuk menghindari risiko mengidap kanker payudara, seorang wanita harus melakukan sejumlah hal;
– Punya anak sebelum usia 30 tahun
– Memberikan ASI eksklusif selama 6 sampai 12 bulan
– Berolahraga secara teratur selama 45 menit sehari.
– Menjaga berat badan pada tingkat yang ditentukan untuk usia individu tertentu
– Konsumsilah makanan yang tepat, sayuran berdaun hijau, wortel, dan banyak buah.
– Hindarilah konsumsi makanan cepat saji dan makanan berkalori tinggi.
5. Perubahan gaya hidup ke arah yang lebih baik dapat mengurangi risiko mengidap kanker payudara . Seperti disebutkan konsumsilah makanan yang tepat, olahraga yang teratu, hindari stres dan lebih penting lagi mengubah reaksi Anda terhadap stres.
Semoga bermanfaat ya untuk pembaca lainnya.. ^_^
Lalu, MRI merupakan pengecekan payudara menggunakan magnet sedangkan USG menggunakan gelombang suara, tak ada bukti bahwa kedua hal ini menyebabkan hadirnya kanker payudara, malah mendeteksi dini kehadiran sel-sel kanker.
Memang pada saat tak menyusui di siang hari, malam harinya pasokan ASI lebih banyak. Namun pada hari selanjutnya ASI lebih sedikit dihasilkan. Para ahli menyarankan untuk menyusui maupun memerah ASI secara teratur sekitar 9-10 kali per hari untuk memastikan produksi ASI terus lancar.
Namun disaranakna jika tidak ingin kembali hamil, lebih baik gunakan pelindung saat bercinta. Atau hubungi dokter Anda untuk berkonsultasi tentang kontrasepsi yang aman digunakan.
Jika mengurangi asupan makan, Anda dapat mengecilkan perut
– Kurang olahraga
– Kelebihan berat badan
– Kurangnya pemberian ASI
– Memberikan ASI eksklusif selama 6 sampai 12 bulan
– Berolahraga secara teratur selama 45 menit sehari.
– Menjaga berat badan pada tingkat yang ditentukan untuk usia individu tertentu
– Konsumsilah makanan yang tepat, sayuran berdaun hijau, wortel, dan banyak buah.
– Hindarilah konsumsi makanan cepat saji dan makanan berkalori tinggi.